– Open u’r Mind –

Tantangan Low Cost Carrier Airline (LCC)…

Harga BBM di pasaran dunia sempat menembus $140 per barel merupakan pukulan berat bagi industri yang sebagian besar biaya operasionalnya menggunakan BBM. Seperti Industri penerbangan dimana komponen biaya BBM (Avtur) mencapai > 40% dari biaya operasional.

Dengan kondisi seperti diatas masih relevankan Konsep Low Cost Carrier – Airline di terapkan oleh maskapai nasional di tanah air? Seperti kita tahu bahwa beberapa perusahaan penerbangan internasional seperti Southwest, Ryan air, dan Air Asia sukses menerapkan konsep LCC. Namun jika kondisi harga minyak “ogah” turun di bawah $100 bisa jadi konsep LCC cuma slogan marketing saja, namun harga sebenarnya teteup mengikuti perkembangan kondisi makro ekonomi. Komponen biaya maintenance – pemenuhan aspek keselamatan sudah tidak bisa di tawar lagi !! artinya komponen biaya tersebut sdh tdk bs di utak-atik untuk di kurangi…. Ibaratnya nih industri penerbangan nasional : sudah jatuh tertimpa tangga pula…

Lion Air yang semula menerapkan konsep LCC pun sudah siap banting setir menuju konsep Full Service. Bersiaplah menghadapi era opensky, siapa yg tidak mampu bersaing, siap-siap ajah gulung tikarrr…

(lu pikir mengelola usaha burung besi sama dengan ngurus burung perkutut ??? hahahaaa…)

Saat ini setiap maskapai sedang muter otak dalam melakukan efisiensi, restrukturisasi, mereview ulang bisnis proses yang menimbulkan pemborosan, belum lagi pembatasan usia armada yang di tetapkan pemerintah sehingga perlu peremajaan armada à perlu modal investasi dech… (Case : Merpati Nusantara)

Asalkan jangan demi alasan efisiensi, maka berlakulah prinsip “ga ada rotan akar pun jadi” à Kunci Bagasi pesawat rusak, di iket tali Rapia pun Jadiii… Cape deehhh… cing mikiiirr atuh maranehh tehh :p

Dengan kondisi makro ekonomi yang tidak stabil, harga minyak masih tinggi, inflasi juga tinggi, daya beli masyarakat menurun, menghadapi era opensky – LCC bisa berperan sebagai barrier to entry bagi maskapai asing, maskapai nasional dengan konsep LCC di harapkan masih bisa berperan dan berkontribusi dalam perkembangan industri penerbangan nasional. Paling tidak, masih bisa menjadi pilihan alternatif masyarakat dalam menggunakan jasa transportasi udara. Dengan kondisi ekonomi seperti saat ini (serba susah dan mahall) maka ”harga tiket murah” tetap menjadi pertimbangan dan pilihan calon penumpang. Dan penawaran tersebut biasanya di lakukan oleh maskapai berkonsep LCC. Namun sebagai alternatif menambah pemasukkan, setiap maskapai saat ini sedang berlomba-lomba menggarap peluang melalui usaha pengiriman Cargo yang saat ini mengalami pertumbuhan yang menjanjikan, dan di masa yang akan datang prospeknya juga tetap bagus, So Tetap Optimis OK!!

August 6, 2008 - Posted by | Review Bisnis & Manajemen

1 Comment »

  1. Memang, airlines business itu sangat fragile…kalau nggak kreatif dan inovatif bisa kelibas. Karena nature of industry-nya menghendaki pemikiran yg komprehensif. Secara awan saja sudah terlihat jelas ‘sebuah pesawat terbang itu mempunyai ruang untuk bermanuver tidak terbatas (diudara)…tapi disana juga (diudara) tidak ada ruang untuk suatu kesalahan, sekecil apapun…’

    Comment by Djoko Wahjuadi | August 7, 2008 | Reply


Leave a comment